Perlu tidaknya pemutihan gigi barangkali bisa ditelusuri dari kebiasaan sehari-hari. Misalnya hobi minum teh, kopi atau minuman berwarna lain, atau merokok..semua hal yang dapat menimbulkan perwarnaan pada gigi (atau usia, tapi saya lihat usia mbak Bilqis baru 20 tahun). Kalau biasa minum air putih saja, dan usia masih muda, barangkali tidak perlu-perlu amat :-). Efek negatif pemutihan gigi antara lain adalah rasa sensitif pada gigi, radang gusi (karena tidak tahan dengan bahan pemutih). Untuk mengetahui aman atau tidaknya suatu bahan pemutih, lihat kandungan bahan aktifnya, Carbamide Peroxide, konsentrasinya tidak boleh lebih dari 10%. Lebih dari konsentrasi tersebut, pemakaian bahan pemutih harus dilakukan oleh dokter gigi di tempat praktek supaya gusi bisa dilindungi dengan bahan khusus supaya tidak sakit dan meradang. Kalaupun memakai bahan pemutih yang dipakai sendiri di rumah, ada baiknya meminta petunjuk dokter gigi. Bawa bahan pemutih tersebut ke dokter gigi sehingga semua leaflet petunjuk dari pabrik bisa dibaca jelas, dan dokter gigi akan memberikan saran-saran pemakaiannya. Bila terjadi sensifitas pada gigi, dokter gigi pun akan siap menanggulanginya. Saran saya, jangan memakai bahan pemutih gigi kimia tanpa petunjuk yang jelas sebab ada bahan aktif yang bisa berbahaya bagi tubuh. Demikian mbak Bilqis, semoga bermanfaat.
Drg C.Maulani
hmmm..
itu sedikit uraian berupa jawaban dokter gigi atas pertanyaan tentang bleaching gigi. ternyata ada pemutih yang aman dan tidak aman. salah satu bahan aktif pemutih, carbamide peroksida ga boleh lebih dari 10% untuk penggunaan amannya. lebih dari itu mungkin sekali membuat gusi meradang. efek yang merugikan dari bleaching is menambah sensitivitas gigi.
ya ya...begitu kira-kira...
Selasa, 14 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar